Rumah Murah Rp 25 Juta Berdinding Bambu Plester


Rumah Murah Rp 25 Juta Berdinding Bambu Plester

Suhendra
- detikFinance

Selasa, 20/12/2011 18:12 WIB


Jakarta - Penggunaan dinding bambu yang diplester menjadi salah satu alternatif yang dipakai dalam pengembangan rumah murah Rp 25 juta. Pemerintah menjamin rumah berdinding bambu plester aman dan bisa bertahan hingga 10 tahun.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Pangihutan Marpaung kepada detikFinance, Selasa (20/12/2011)

"Itu salah satu opsi, itu hanya dinding atas (bawahnya batako), setiap 3 meter ada tulangan beton bertulang, jadi aman," katanya.

Menurutnya dengan harga Rp 25 juta termasuk tanah, sudah wajar jika konstruksi rumah murah memakai bambu plesteran. Rumah murah ini bisa dicicil oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah sebesar Rp 200 ribuan per bulan.

"Menurut pengalaman itu bisa bertahan sampai 10 tahun, itu namanya plester board, bisa digunakan bambu, kawat anyaman, atau tulangan baja," katanya.

Pangihutan menambahkan penggunaan bambu plester ini sudah banyak digunakan di desa-desa, sehingga bukan hal yang baru. Namun ia menegaskan pembangunan rumah murah dengan bambu plester sebagai bukti bahwa rumah murah bisa terbangun dan secara keamanan tetap terjaga walaupun dengan biaya hanya Rp 25 juta.

"Itu (bambu plester) salah satu opsi saja, opsi lainnya bisa pakai batako, gypsum. Di desa-desa sudah banyak dipakai," katanya.

Dihimpun dari berbagai sumber, konsep konstruksi bambu plester (bamboo cement board) merupakan konsep konstruksi murah dengan karakter konstruksi layaknya tembok. Bambu plester terdiri dari anyaman sasak dan rangka bambu ini akan diplester sehingga menghasilkan kekuatan yang lebih baik dan ekspresi seperti rumah tembok.

Kelemahan :
  • Kerapihan anyaman mempengaruhi ketebalan dinding setelah plesteran.
  • Kemungkinan panjang dan ukuran dari bilah bambu yang tidak seragam.
  • Sulit dalam teknik penyambungannya pada proses konstruksi.
  • Material bambu diidentikan dengan kemiskinan.
  • Masih terlihat retak-retak pada plesteran dinding jika ayaman susut dan plesteran yang berbeda, bambu yang dipakai tidak cukup kering, kualitas pasir plesteran yang buruk, penurunan tidak merata pada pondasi.

Keunggulan:
  • Konstruksi murah, mudah dan cepat.
  • Kecepatan konstruksi sekitar 3 minggu dengan 3 orang tukang.
  • Pengurangan resiko kebakaran jika dibandingkan dengan rumah bambu biasa.
  • Pengurangan resiko serangan hama perusak kayu seperti rayap, bubuk dan jamur.
  • Bahan baku yang mudah didapat.
  • Tidak diperlukan kerapihan anyaman dan sambungan pada bambu karena akan tertutup plesteran.
  • Konstruksi tahan gempa karena ringan dan tidak kaku
Kemenpera telah memfinalisasi pembangunan 15 unit rumah murah percontohan di beberapa kota, antaralain Balikpapan, Temanggung, Purworejo, Majalengka, Batam dan Kendari.

Presiden SBY menargetkan hingga 2014 bisa membangun sekitar 1 juta unit rumah murah dengan harga per unit Rp 25 juta. Dari target 1 juta unit rumah murah itu, sebanyak 350.000 unit dibangun melalui program rumah swadaya. Sedangkan sisanya sebanyak 650.000 akan dibangun tersebar di seluruh Indonesia.

Adapun sasaran masyarakat untuk program rumah murah ini terbagi dalam dua kelompok. Pertama, mereka yang bankable yakni mereka yang telah memiliki penghasilan tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan seperti PNS golongan I dan II, TNI, dan Polri. Kedua, masyarakat yang nonbankable atau tidak layak secara perbankan mendapat pinjaman seperti pedagang asongan serta pedagang kaki lima.

Pembiayaan rumah murah ini diharapkan bisa dilakukan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga masyarakat bisa memperoleh rumah dengan harga yang terjangkau dengan suku bunga rendah selama masa tenor. Angsuran rumah murah ini sekitar Rp 225.000 sampai Rp 250.000 per bulan tanpa uang muka. (hen/ang)

Sumber : http://finance.detik.com/read/2011/12/20/181204/1795856/1016/rumah-murah-rp-25-juta-berdinding-bambu-plester

Tidak ada komentar:

Posting Komentar