Dana Rumah Murah dari Penghematan Anggaran

Dana Rumah Murah dari Penghematan Anggaran

Robert Adhi Kusumaputra | Senin, 28 Februari 2011 | 06:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan salah satu dana pembangunan jutaan rumah sangat murah untuk masyarakat sangat miskin dan masyarakat miskin serta program-program prorakyat sebagai bagian dari kelompok keempat berasal dari hasil penghematan anggaran kementerian dan lembaga (K/L).

"Salah satunya berasal dari dana penghematan, karena kita sudah targetkan dana Rp20 triliun dari penghematan anggaran," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Sabtu. Selain itu, pemerintah dapat menggunakan kemampuan BUMN melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibilities (CSR).

Hatta mengharapkan cetak biru pembangunan rumah dengan luas 36 meter persegi tersebut dapat selesai pekan depan dengan harga yang memadai dibawah arahan Bappenas dan Kementerian Perumahan Rakyat.

"’Blue print’-nya pekan depan selesai, intinya rumah sangat murah ditetapkan berapa, rumah murah luasnya berapa, harganya berapa. Saya minta luasnya 36 (m2), berapa subsidi pemerintah, berapa dananya, berapa banyak kita buat, kapan mulainya, pekan depan harus selesai," ujarnya.
Ia mengharapkan pembangunan proyek rumah tersebut dapat segera terealisasi pada semester II 2011 setelah mendapatkan persetujuan DPR RI.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan dari target penghematan anggaran K/L sebesar 10 persen atau Rp20 triliun pada 2011 namun jumlah yang baru tercapai sebesar Rp15 triliun. "Jadi penghematan sekarang kita mengejar angka Rp20 triliun, namun sekarang ini angka kelihatannya masih Rp15 triliun," ujarnya.

Selain melalui dukungan BUMN, pemerintah juga akan menyiapkan anggaran untuk mewujudkan rencana tersebut melalui APBN Perubahan setelah berkonsultasi dengan Badan Anggaran DPR RI. "Kemudian yang lainnya adalah kita persiapkan APBN Perubahan. Kalau nanti kita sudah koordiansi dengan Banggar mungkin kita akan melakukan APBN Perubahan, kemudian mendisain satu program untuk menjawab ini dengan menjaga fiskal tetap sehat. Terus nanti ini berkelanjutan untuk tahun 2012," ujar Menkeu.

Menkeu juga sedang mengkaji kemungkinan rumah tersebut mendapatkan insentif bebas pajak yang disesuaikan dengan perkembangan harga rumah saat ini. Pembangunan rumah sangat murah itu adalah salah satu dari enam program baru yang diusulkan oleh presiden. Lima program lainnya adalah program angkutan umum murah, program air bersih, program listrik murah, program peningkatan kehidupan nelayan, dan program peningkatan kehidupan masyarakat pinggiran kota.

Presiden menyebut keenam program baru itu sebagai kelompok keempat dari program-program prorakyat. Sebelumnya, pemerintah telah melaksanakan tiga kelompok program. Kelompok pertama adalah program bantuan langsung, seperti bantuan operasional sekolah, beras untuk rakyat miskin, dan sebagainya. Kelompok kedua adalah program nasional pemberdayaan masyarakat, sedangkan kelompok ketiga adalah kredit usaha rakyat.

sumber : http://properti.kompas.com/read/2011/02/28/06580277/Dana.Rumah.Murah.dari.Penghematan.Anggaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar